LSM MAUNG Mengaum, Desak DPRD Dukung Fatwa MUI, Terkait PBB Berkeadilan


Tangerang. DUASISINEWS. Dukungan  berbagai kalangan masyarakat terhadap Fatwa MUI terkait PBB Berkeadilan, semakin menguat. Mendorong DPRD agar desak Pemerintah Daerah mendukung  dan menerapkan kebijakan PBB Berkeadilan yang sudah di Fatwakan oleh MUI. 


Suara dan  desakan  diataranya datang dari Ketua DPC LSM  Monitor Aparatur Untuk Negara dan Golongan ( LSM MAUNG ) Kota Tangerang, yang menyatakan, DRPD   harus berani bersuara memperjuangkan kepentingan masyarakat secara umum. 


" Demi untuk memperjuangkan rasa keadilan, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mendukung Fatwa MUI terkait PBB Berkeadilan. Kami harus tampil menjadi bagian masyarakat yang berani bergerak mendukung Fatwa MUI terkait PBB Berkeadilan.


Kami berharap, bahkan mendesak kepada Dewan Perwakilan Rakyat  di Daerah  berani tampil didepan memperjuangkan  kepentingan masyarakat secara umum,   salah satunya adalah mendukung Fatwa MUI terkait PBB Berkeadilan.


Anggota DPRD jangan terlena , diam, tidak berani bersuara memperjuangkan kepentingan masyarakat secara umum 


Bersuara lah dengan lantang demi memperjuangkan kesejahteraan masyarakat bisa   dirasakan secara  berkeadilan  ", tegas M . Soleh pada Senin (15/12/2025 ).


Menurut M. Soleh, para anggota DPRD belum terdengar  ada yang berani bersuara lantang memperjuangkan keadilan, salah satunya bersuara mendukung Fatwa MUI terkait PBB Berkeadilan. 


" Saya sebagai warga  Kota Tangerang,  belum mendengar ada anggota DPRD Kota Tangerang yang berani  bersuara lantang menyuarakan   kesejahteraan masyarakat yang bisa dirasakan secara berkeadilan ", tambah M. Soleh.


Lebih lanjut, M. Soleh  menyebutkan beberapa kemungkinan, anggota  DPRD tidak  berani alias takut mendukung Fatwa MUI terkait PBB Berkeadilan.


" Mungkinkah para anggota dewan di daerah  tidak berani bersuara lantang mendukung Fatwa MUI terkait PBB Berkeadilan , mungkin karena mereka  takut Anggaran berbagai tunjangannya   dipangkas  atau dikurangi.


Mungkin juga mereka merasa nyaman dengan tunjangan yang didapatkan, meskipun didalam ada anggaran yang mungkin banyak diambil dari  rakyat kurang mampu. melalui Pajak Bumi dan  Bangunan yang wajib dibayar oleh seluruh warga masyarakat tanpa, terkecuali  kaya atau miskin. Rasa keadilan terus digerus, Hadeuh...


(AWW )